INTERNASIONAL

Hamas Tuduh Israel Melanggar Gencatan Senjata Menjelang Pertukaran Sandera

Hamas menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata pada Jumat lalu. Mereka mengatakan bahwa Israel tidak mematuhi persetujuan yang telah dibuat sehari sebelum pertukaran tiga sandera Israel dengan tahanan Palestina. Hamas menyebut situasi kemanusiaan di Gaza semakin buruk dan menyalahkan Israel atas hal tersebut.

Pernyataan Hamas ini muncul menjelang pengumuman identitas ketiga sandera yang akan dibebaskan. Meskipun demikian, penundaan tersebut membuat pertukaran sandera menjadi tidak pasti. Presiden AS Donald Trump bahkan mengusulkan untuk memindahkan penduduk Gaza ke negara ketiga dan mengendalikan wilayah pantai tersebut untuk dikembangkan menjadi “Riviera Timur Tengah”.

Namun, rencana ini ditolak oleh negara-negara Arab, kelompok Palestina termasuk Hamas, dan warga Gaza sendiri. Meskipun demikian, Israel telah memperbolehkan warga Gaza yang ingin pergi untuk meninggalkan wilayah tersebut. Sejauh ini, 13 dari 33 sandera Israel telah dibebaskan dan ratusan tahanan Palestina juga sudah pulang.

Proses pembebasan sandera masih berlanjut dengan tahap kedua yang sedang dipersiapkan. Namun, tuduhan yang dilontarkan Hamas terhadap Israel menunjukkan betapa rendahnya tingkat kepercayaan antara kedua belah pihak setelah konflik berdarah yang berlangsung selama beberapa dekade.

Militer Israel telah melakukan penilaian situasi menjelang tahap berikutnya dari perjanjian yang sedang dibahas. Mereka telah menyiapkan pasukan di sekitar Jalur Gaza sebagai langkah antisipasi. Semoga kedua belah pihak dapat menyelesaikan konflik ini dengan damai dan menjaga kesepakatan yang telah dibuat.