Inovasi Terbaru: Transformasi Papan Skateboard Bekas Menjadi Aksesoris Unik oleh Andhika Praditya
Inovasi dalam menjalankan bisnis dapat muncul dari berbagai sumber. Sebagai contoh, ide untuk mengubah limbah papan kayu skateboard menjadi aksesoris unik yang mampu dipasarkan hingga ke Eropa. Kreativitas Andhika Praditya telah membawa semangat baru dalam dunia kerajinan Indonesia. Pria asal Banjarsari, Solo ini berhasil mengubah limbah kayu skateboard menjadi aksesoris unik yang bernilai seni tinggi.
Andhika telah terlibat dalam dunia kerajinan selama lebih dari lima tahun, sejak tahun 2018. Terinspirasi untuk memanfaatkan limbah kayu skateboard setelah melihat banyak papan bekas yang dibuang begitu saja. “Saya melihat potensi besar dalam kayu skateboard bekas ini. Selain kuat, kayu ini memiliki pola dan warna yang unik yang sangat menarik jika diolah dengan tepat,” ujar Andhika kepada Jawa Pos Radar Solo.
Hobi bermain skateboard menjadi alasan utama Andhika memulai bisnis ini. Pemuda berusia 30 tahun ini memulai usahanya dengan memanfaatkan papan skateboard bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Bahan utama dari skateboard adalah kayu maple yang dikenal kuat dan tahan lama. “Kayu maple Kanada yang dipres berlapis-lapis menjadi bahan utama skateboard, setelah patah atau rusak, saya mencoba mengolahnya lagi menjadi produk baru,” jelas Andhika.
Proses pembuatan aksesoris dari skateboard bekas dilakukan secara manual alias handmade. Dengan bantuan beberapa karyawan, Andhika memastikan setiap produk memiliki kualitas tinggi dan keunikan tersendiri. Produk yang dihasilkan dari limbah skateboard buatannya antara lain kacamata, jam tangan kayu, anting, dompet, dan aksesoris lainnya. Keunikan setiap produk terletak pada warna dan pola kayu yang tidak bisa disamakan antara satu produk dengan lainnya.
“Kami menjual nilai dari setiap produk yang unik karena setiap kayu memiliki cerita dan pola yang berbeda. Selain itu, pelanggan juga bisa memesan produk sesuai keinginan mereka,” tambah Andhika.
Dalam memasarkan produknya, Andhika memanfaatkan berbagai event dan platform online. Pasarnya tidak hanya terbatas di Solo Raya, tetapi juga telah merambah pasar nasional dan internasional. Pelanggannya berasal dari berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Bahkan, produknya telah merambah pasar di Eropa seperti Belanda dan Inggris.
Produk buatan Andhika juga dijual dengan harga yang terjangkau. Misalnya, kacamata mulai dari Rp 650 ribu hingga Rp 850 ribu, sedangkan jam tangan kayu dihargai mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 1 juta. Menurut Andhika, tantangan dalam pembuatan produk ini adalah proses yang memerlukan ketelitian tinggi, terutama dalam pembuatan kacamata yang membutuhkan ukuran presisi yang pas.
“Tak hanya memanfaatkan papan kayu, saya juga berinovasi dengan memadukan motif produk dengan wastra. Hasilnya, kerajinan seperti jam tangan yang saya produksi terlihat elegan dengan corak kain tradisional,” ungkap Andhika.
Inovasi Andhika Praditya membuktikan bahwa limbah kayu skateboard dapat diolah menjadi aksesoris yang unik dan ramah lingkungan. Usahanya tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna. “Jangan pernah takut untuk mencoba. Semua pasti memiliki risiko, yang penting bagaimana kita menghadapinya,” tutur Andhika.