INTERNASIONAL

Terungkap: Siapa Dalang di Balik Penembakan Trump oleh Sniper Dinas Rahasia AS?

Pelaku penembakan Donald Trump dilaporkan tewas tak lama setelah melepaskan peluru di acara kampanye Partai Republik di Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7). Dinas Rahasia Amerika Serikat mengatakan para penembak jitu yang dikerahkan dalam acara tersebut berhasil membunuh pelaku. “Tersangka ditembak dan dibunuh oleh anggota tim serangan balasan Dinas Rahasia,” ungkap laporan tersebut, seperti dilansir oleh CBS.

Saat kejadian, pria bersenjata itu berdiri di sebuah bangunan tinggi yang diyakini sebagai gudang, sekitar 200 hingga 300 kaki dari lokasi kampanye. Beberapa tembakan terdengar ketika Trump sedang berbicara di atas panggung sekitar pukul 18.15 waktu setempat. Video menunjukkan mantan presiden itu segera menyentuh telinganya dan kemudian berjongkok, dengan agen Dinas Rahasianya bergegas ke atas panggung. Darah mengucur terlihat di wajahnya saat dia berdiri dan mengacungkan tinjunya ke arah kerumunan. Dia dilarikan ke iring-iringan mobilnya dan Dinas Rahasia kemudian memastikan bahwa dia aman.

Pihak berwenang sedang menyelidiki penembakan itu sebagai percobaan pembunuhan. Masih dicari tahu apakah Trump terkena peluru atau serpihannya. FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan memimpin penyelidikan, dengan bantuan dari Dinas Rahasia.

Anggota DPR, Mike Kelley dari Pennsylvania, yang berdiri di belakang panggung menyaksikan Trump berbicara, mengatakan: “Saya yakin seorang wanita di sebelah saya terkena tembakan, orang lain juga terkena.” Jim Sweetland, seorang dokter ruang gawat darurat yang berada di lokasi kejadian, memberikan pertolongan pertama kepada seorang pria yang menderita luka tembak di kepala. “Dia tertembak di kepala, tubuhnya terjepit di antara dua bangku yang ada di tribun penonton. Dia tidak bernapas, denyut nadinya tidak ada. Dia tampak sakit parah,” ungkapnya.

Dengan bantuan tiga orang, Sweetland berhasil membawa korban ke bangku cadangan dan mulai memberikan CPR dan kompresi dada. “Ada banyak darah yang tumpah di tribun tempat dia terbaring, begitu juga di bagian otaknya,” kata Sweetland. Dua polisi Negara Bagian Pennsylvania kemudian mendekat, mengevakuasi korban dan membawanya dengan ambulans.

Kandidat Senat dari Partai Republik, David McCormick, yang berada di barisan depan rapat umum, juga melihat satu orang ditembak. “Dia tampak tidak sadarkan diri, tapi itu pun tidak sepenuhnya jelas bagiku,” ujarnya.

Penembakan itu terjadi hanya dua hari sebelum dimulainya Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban dalam setiap acara publik. Terus berdoa untuk keselamatan Donald Trump dan semua korban yang terlibat dalam insiden tragis ini. Semoga kejahatan semacam ini tidak terulang lagi di masa depan.