Tanduria! Gebrakan Pemuda Kota Malang dalam Membangun Bisnis Pertanian
Tanduria merupakan hasil kerja sama lima pemuda yang bertekad membangun bisnis pertanian di Kota Malang, Jawa Timur, dengan tujuan menginspirasi minat berkebun di kalangan masyarakat perkotaan. Nama Tanduria sendiri merupakan akronim dari “tandur dengan ceria”, yang menggambarkan semangat dan kegembiraan dalam cocok ditanam. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini fokus pada ritel peralatan berkebun serta edukasi bertanam berbasis di Malang.
Perjalanan awal Tanduria dimulai pada tahun 2021, di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia. Sebagai lulusan Teknik Fisika dari ITS Surabaya, Habib Thabrani dan empat rekan kampusnya bekerja sama untuk menghimpun modal awal sebesar Rp5 juta yang berasal dari tabungan pribadi mereka masing-masing. Inisiatif mereka untuk membuka usaha tersebut merupakan wujud nyata dari keinginan untuk memajukan bidang pertanian dan menginspirasi, khususnya masyarakat perkotaan, untuk lebih tertarik pada kegiatan berkebun.
Di masa lalu, pertanian seringkali dianggap sebagai pekerjaan yang kurang diminati oleh generasi muda, terutama di perkotaan. Kehadiran Tanduria berhasil mengubah stigma tersebut dengan memberikan edukasi yang menarik dan menyenangkan tentang cocok ditanam. Para pemuda di Kota Malang ini juga aktif dalam mengadakan workshop dan acara bertanam, sehingga berhasil menarik minat masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan berkebun.
Keberaniannya untuk melangkah membangun bisnis di tengah pandemi menunjukkan ketekunan dan semangat juang yang luar biasa. Selain itu, empat teman kampusnya yang turut serta dalam mendirikan Tanduria juga memiliki peran penting dalam kesuksesan usaha ini.
Dampak positif dari keberadaan Tanduria dapat dirasakan baik secara ekonomi maupun sosial. Secara ekonomi, usaha ini memberikan peluang kerja bagi pemuda di Kota Malang dan sekitarnya, serta memajukan sektor UMKM di bidang pertanian. Sementara secara sosial, Tanduria berhasil memupuk rasa kebersamaan dan semangat gotong royong di antara masyarakat yang terlibat dalam kegiatan berkebun.
Ada juga potensi dampak negatif yang perlu diwaspadai. Misalnya, persaingan dengan usaha sejenis atau perubahan tren konsumen yang dapat berdampak pada keberlangsungan Tanduria. Oleh karena itu, penting bagi para pemuda yang terlibat dalam usaha ini untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menjaga keunggulan kompetitif Tanduria di pasar.
Dengan komitmen dan semangat juang yang tinggi, para pemuda di Kota Malang yang tergabung dalam Tanduria berhasil menciptakan gebrakan baru dalam membangun bisnis di bidang pertanian dan menghidupkan kembali minat terhadap kegiatan berkebun. Melalui usaha ini, mereka tidak hanya membangun sebuah bisnis, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terlibat dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia.