PEMERINTAH

PANDI Akan Meluncurkan DTD Aksara Bali Sebagai Identitas Digital

Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) siap untuk meluncurkan Domain Tingkat Dua (DTD) ber-Aksara Bali, yang akan menjadi Second Level-Internationalized Domain Names (IDN) pertama di Indonesia. Langkah ini terjadi setelah Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) menerbitkan Second-Level Reference Label Generation Rules (LGR) untuk Aksara Bali. “Penerbitan LGR Aksara Bali oleh ICANN sangat penting dalam melestarikan bahasa dan budaya Bali di dunia digital. Kita semua harus mendukung upaya ini agar Aksara Bali tetap hidup dan berkembang di era digital, termasuk sebagai nama alamat situs web di internet,” ujar Ketua PANDI John Sihar Simanjuntak.

PANDI telah bekerja sama dengan Universitas Udayana Bali sejak tahun 2020 untuk memperjuangkan Aksara Bali sebagai identitas digital yang mendunia. Dengan penerbitan LGR Aksara Bali oleh ICANN, John menyatakan bahwa perjuangan PANDI dan Universitas Udayana telah membuahkan hasil yang menjanjikan. LGR adalah pedoman teknis yang digunakan untuk menentukan apakah karakter-karakter pada sebuah nama domain dapat diterima dalam Domain Name System (DNS), termasuk pada IDN.

John menambahkan bahwa jika Aksara Bali diterima dalam sistem DNS, masyarakat Bali dapat lebih bebas mengekspresikan identitas budaya mereka lewat aksara di dunia maya. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat internasional untuk mengenal dan menghargai keberagaman budaya Indonesia. Penting bagi seluruh pihak yang terlibat, termasuk pengguna, pengelola domain, dan pembuat kebijakan, untuk memahami aturan ini agar dapat menggunakannya secara efektif.

Untuk mendukung implementasi ini, perlu peningkatan infrastruktur teknologi tidak hanya di internet, tetapi juga dalam pengembangan perangkat keras seperti keyboard komputer dengan tata letak Aksara Bali, serta perangkat lunak yang kompatibel dengan aksara ini. Pengembangan perangkat lunak untuk pengetikan dan pengolahan teks dalam Aksara Bali harus diperluas, terutama di platform digital seperti media sosial dan situs web.

John juga menekankan pentingnya memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda yang lebih familiar dengan Aksara Latin, tentang penggunaan Aksara Bali dalam IDN. PANDI berharap penerbitan LGR ini dapat meningkatkan pendaftaran domain Aksara Bali, yang akan memperkaya konten digital di internet dengan informasi dan pengetahuan lokal yang lebih beragam.

Dengan adanya Aksara Bali dalam ruang digital, pengguna memiliki kesempatan untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya dan bahasa Bali sebagai bagian dari identitas digital global. Semoga langkah ini dapat membuat Aksara Bali semakin dikenal dan digunakan luas di dunia digital.